Sertifikasi Guru Tahun 2013,
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akhirnya memasang
target penuntasan tanggungan mensertifikasi ratusan ribu guru. Mereka
menargetkan sertifikasi guru tuntas tahun depan. Selanjutnya proses
sertifikasi guru langsung menyatu dengan perkuliahan calon guru di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) bertajuk pendidikan dan latihanprofesi guru
(PLPG). Kepala BPSDMPK-PMP (Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan) Kemendikbud
Syawal Gultom menuturkan, pelaksanaan sertifikasi ini
merupakan aman dari undang-undang guru dan dosen. "Kita targetkan tahun
depan itu sertifikasi guru yang terahir," kata dia.
Syawal menuturkan sertifikasi guru tahun depan dipakai untuk
menampung guru-guru yang tidak lolos mengikuti sertifikasi tahun ini. Dia
mengatakan jika peserta sertifikasi tahun ini diseleksi menggunakan tes bernama
uji kompetensi guru (UKG). Tes ini sudah masuk pekan kedua. "Kita
menggunakan sistem tes karena kuota sertifikasi kalah besar dibandingkan jumlah
guru yang harus disertifikasi," kata dia. Syawal menegaskan jika sistem
penetapan calon peserta sertifikasi murni menggunakan passing grade hasi UKG. Kemendikbud tidak
memakai lama masa kerja sebagai acuan kelulusan masuk sertifikasi guru tahun
ini. Syawal mengatakan para guru tidak perlu cemas dengan sistem UKG
tahun ini. "Intinya kami tidak menerapkan sistem lulus atau tidak lulus.
Tetapi kita pakai model prioritas," tandasnya. Jadi peserta UKG dengan
nilai yang bagus dan mampu mengejar passing grade akan diprioritaskan mengikuti
sertifikasi tahun ini. Sayangnya Syawal belum bisa membeber passing grade yang
ditetapkan Kemendikbud.
Catatan Kemendikbud menyebutkan bahwa UKG tahun ini diikuti
tidak kurang dari 700 ribu orang. Tetapi kuota sertifikasi guru 2013 sebesar
350 ribu saja. Itu artinya hampir bisa dipastikan separus peserta UKG tahun ini
dinyatakan gugur dan akan diikutkan sertifikasi tahun depan. Syawal
mengatakan bahwa UKG tahun ini degalar secara online, tidak menggunakan kertas
ujian lagi. (wan)
Sumber Referensi JPNN
Komentar
Posting Komentar